Burger Batok Indonesia


Nggak nyangka, ternyata burger asli Indonesia ini rasanya enak sekali. Pertama dari segi roti, rotinya yang dirancang dengan komposisi resep pribadi, terasa sangat empuk dengan ukuran perut Indonesia yang nggak besar tapi juga nggak kecil. Lalu dari sisi daging, percampuran antara daging, telur dan tepungnya pas. Rasa dagingnya benar-benar terasa daging dan yang penting terletak pada aromanya nih.


Berhubung ketika masak daging, dagingnya diungkep dengan batok kelapa, alhasil asapnya nggak kemana-mana atau merasuk kembali ke dalam dagingnya. So, rasa asap di dagingnya ini bikin ciri khas yang membedakannya dengan daging burger lainnya.
Dari sisi mayonnais atau bisa disebut mayones racikan sendiri ini juga rasanya sudah disesuaikan dengan lidah Jowo terutama Jawa Tengah yang suka manis. Tapi manisnya nggak neg, karena kan sudah bercampur dengan asam mayones. Hm, gimana yah? Yang jelas buat saya sih rasaya cocok banget.
Dan ini dia yang membuat mengapa pemiliknya berani mengklaim Burger Indonesia, karena burger yang biasa menggunakan sayur lettuce, disini diganti dengan kol. Sayuran khas Jogja yang biasa digunakan untuk campuran pada sate, nasi goreng , dan atau mie khas Yogyakarta.
Ternyata kol enak juga loh dijadikan campuran burger. Apalagi mengingat khasiat atau manfaat kol. Dimana aneka vitamin dan kandungan yang ada dapat menyembuhkan luka di perut, penunjang penyembuh kanker dan sakit kepala. Dan masih banyak manfaat lainnya yang berguna bagi kesehatan.
Tapi ya makanan sesehat apapun, kalau kebanyakan juga nggak baik. Kayak obat bisa menyembuhkan penyakit tapi kalau dimakannya kebanyakan juga gak bagus kan? Minum air kalau kebanyakan juga mabok toh?
Kopi Kuwalat
Oya, selain burger disini juga ada minuman yang unik-unik di burger batok yang berlokasi di Jl. Swadaya no 22 Kalimalang, Jakarta Timur ini. Waktu itu saya pesan Kopi Kuwalat. Dimana kopi ini sebetulnya adalah kopi tongkrongan di warung kopi di desa-desa sana. Yaitu cara minumnya aja yang beda, yakni gelasnya dibalik lalu kita minumnya dari bawah. Tapi disini dikasih bantuan sedotan biar nggak ribet he-he-he…. Yang jelas, kopinya adalah kopi tanpa ampas dengan rasa kopi asli Indonesia yang tidak membuat mag saya kambuh.
Lalu, saya juga pesan teh mbaurekso. Ini si teh poci biasa sebetulnya. Tapi karena di Jakarta susah nian mencari penjual teh poci, waaah rasanya nikmat sekali diminum saat udara dingin begini. Teh khas Slawi Tegal yang harum, diminum bersama dengan gula batu dan diseduh pakai kayu manis, yoalaaaaa … yihi yipi enak tenan.
Minum teh ini saya ditemani sama singkong goreng keju yang wow wow wow … enak sekali. Ternyata mereka menggunakan teknik memasak yang berbeda dengan penjual gorengan lainnya. Singkong dibuat dengan metode French Fries .. itu lho kentang goreng beku yang tinggal digoreng aja.
Jadi, singkong yang sudah dipilih direbus dengan bumbu bawang putih. Lalu dibekukan. Kalau ada orang beli, baru digoreng dan diberi taburan keju dan susu kental manis. Waaaah, ya ampuuun mantab sekali. Rasaya gurih garing dan basah didalam dengan rasa keju dan susu yang lumer di lidah… nyam nyam...
Pemiliknya Mbak Indri dan Mas Agung adalah penggagas Burger Batok ini. Nggak heran kalau banyak berbau Jogja, karena usut punya usut, mbak Indrinya berasal dari Jogja. Oya, demi kelezatan yang berkualitas, maka burger pun baru akan dibuat ketika ada yang memesan, jadi ketika sampai di meja, burger masih dalam keadaan panas.
Wow.... aromanya sampai ke ruang kerjaku nih. Astaga, aku jadi pengen kesana. Burger dan singkong juga nuansa warung yang sangat ngangenin.
Untuk harga juga sangat bersahabat, Burger Batok tanpa keju Rp 12.000, pakai keju Rp 13.000, kopi kuwalat Rp 5.000 dan singkong goreng keju Rp 9.000. (Catur Guna Yuyun Angkadjaja)

Favourite