Rasa Klaras Kue Lompong
DALAM bahasa Jawa, lompong berarti talas atau lumbu. Jika demikian, apakah kue lompong disini berarti kue talas? dapat dikatakan demikian. Unik memang, karena lompong umumnya dikonsumsi sebagai sayuran. Tidak sedikit juga yang mengatakan, lompong adalah santapan orang desa.
Anda yang bepergian ke Purworejo, akan merasa rugi jika melewatkannya. Kue ini mudah didapat, namun hanya satu pembuat yang bertahan selama 29 tahun. "Kue lompong asli Purworejo" namanya, kata asli sengaja ditambahkan karena pembuatnya adalah pengusaha kue lompong pertama di Purworejo.
Kue lompong adalah kue basah manis dengan bulir kacang di dalamnya. Bentuknya mirip kue mata sapi, namun berwarna hitam. Menariknya, kue ini dibungkus menggunakan daun pisang kering yang sering disebut klaras. Usut punya usut, warna hitam pada kue ini ternyata memang berasal dari tanaman lompong. Tepatnya dari batang lompong yang dilumatkan dan dicampur pada adonan kue.
Dalam setiap gigitan kue lompong, akan ada rasa yang sangat khas di lidah kita, yaitu rasa klaras yang menjadi pembungkusnya. Inilah yang menjadi keunikan lain dari kue lompong, adanya rasa yang mungkin tidak familiar untuk dikecap.
Satu biji kue lompong asli dihargai Rp 1.000. "Itu untuk harga dalam kota, kalau luar kota harganya Rp 1.200," kata si pembuat kue, Ruth Ekayanti (60). Kue ini berbahan dasar tepung ketan yang dicampur gula dan resep bumbu tertentu.
Pembuatan Sederhana
Pembuatannya sederhana, bahan-bahan adonan dicampur, sementara kacang tanahnya digoreng kemudian dihaluskan. Setelah siap, adonan dicetak sedemikian rupa, hingga bentuknya berupa kepalan, bundar dan pipih. Tak lupa didalamnya diisi dengan kacang tanah yang telah dihaluskan.
Selanjutnya, dimasukkan dalam minyak goreng mentah, agar tidak lengket ketika dibungkus. Bentukan adonan itu lalu dibungkus dengan klaras dengan pola lipat yang menyerupai tempe. Namun berbeda dengan tempe, arah lipatannya berkebalikan.
Berikutnya, bungkusan-bungkusan itu dikukus selama 2 jam. Setelah matang, semakin lama, kue ini akan mengeras. Selera pembeli pun beragam, ada yang suka dengan kue lompong yang masih empuk, ada pula yang suka pada kue lompong yang lebih keras.
Disamping itu, Ruth konsisten dengan satu macam rasa, yaitu rasa kacang. "Pernah mencoba dengan lain, tapi rasanya kurang cocok dengan aroma klarasnya," jelasnya. Keunggulan lain dari kue lompong miliknya adalah tahan untuk jangka waktu satu minggu. "Jika pembuat lain biasanya hanya tahan sampai dua hari," tambahnya.
Kue lompong asli ini dapat diperoleh di Rumah Makan Happy Catering, Jalan Tentara Pelajar No 24 Purworejo. Pembuatnya mengaku memperoleh resep kue lompong ini secara turun-temurun.
Sumber : SM
Labels:
jajanan pasar